Kawasan Wisata Religius Kristiani di Sulawesi Utara
Deskripsi
Objek
a. Definisi Objek
Dalam
rangka menghasilkan suatu karya arsitektur yang sesuai dengan tujuan, maka
perlu diketahui terlebih dahulu pengertian objek perancangan tersebut. Dalam
hal ini objek yang akan dirancang adalah Kawasan wisata
religius Kristian di Sulawesi Utara.
Kawasan : Wilayah Tertentu
Wisata : Kegiatan jalan – jalan dalam waktu yang ditentukan bersama dengan tujuan bersenang – senang atau
piknik.
Religius
: Bersifat religi, bersifat keagamaan,
yang besangkut-paut dengan religi.
Kristiani : Merujuk pada Kristen (orang yang beragama Kristen)
Sulawesi
Utara : Kota di Sulawesi Utara.
Jadi, kawasan
wisata religius Kristiani di Sulawesi Utara adalah suatu wilayah tertentu di
Sulawesi Utara yang dirancang sebagai tempat kegiatan jalan – jalan yang
bersifat religius/ keagamaan menurut ajaran Kristen.
Berdasarkan
hal ini maka perancang merancang objek dengan orientasi ajaran agama Kristen
yaitu : Gereja yang dilengkapi fasilitas pendukung tertentu.
b. Tujuan
Tujuan yang ingin
dicapai dalam perancangan ini adalah sebagai berikut.
-Memberikan wadah representative
bagi umat Kristen utamanya untuk berwisata religi.
-Memberikan sumbangan moril secara tidak
langsung dalam pembentukan karakter umat.
-Memberi dampak ekonomi kepada
daerah dimana lokasi objek dibangun.
Landasan
Teori Post Modern
Dalam
proses perancangan Objek Kawasan Wisata Religius (Gereja) digunakan teori
post modern menurut Charles Jenks. Buku yang digunakan menjadi
literature utama adalah sebagai berikut:
Architectural
Theory volume II “An Anthology from 1871-2005” page. 499- (part B.
Postmodernism and Historicism)- Charles Jenks “from What is Post-Modernism?”
(1986)
Menggali
Pemikiran Postmodernisme dalam Arsitektur- penulis Ikhwanuddin terbitan Gadjah Mada
University Press- 2005
Bahasa Teori:
Menurut
buku Architectural Theory Vol.II, Charles Jenks menulis inti dari post modern
menuruynya adalah:
“To
this day I would define Post Modernism as I did in 1978 as double
coding: the combination of Modern techniques with something else (usually
traditional building) in order for architecture to communicate with the public
and a concerned minority, usually other architecs.”
Menurut
buku Menggali Pemikiran Postmodernisme dalam Arsitektur, mengutip
pernyataan Charles Jenks sebagai berikut:
”Postmodernism
means the continuation of modernism and its transedence.”
User
Description
Berdasarkan
tujuan perancangan Wisata Religius ini ditujukan untuk semua warga masyarakat
khususnya yang beragama Kristen yang berada di wilayah kota Manado dan
sekitarnya. Pengunjung dibedakan menjadi 2 bagian yakni pengunjung
tetap dan temporer. Pengunjung tetap yaitu warga jemaat yang terdaftar
di lokasi objek sedangkan pengunjung temporer adalah warga masyarakat umum yang
datang berwisata sewaktu – waktu dalam konteks berwisata. Jenis dan sifat
kegiatan dibedakan sebagai berikut:
a. Kegiatan
Ibadah rutin
Kegiatan ibadah rutin
maksudnya kegiatan yang dilakukan secara regular pada bangunan rumah ibadah
yang disediakan dalam kawasan wisata.
b. Kegiatan
Wisata
Kegiatan wisata
maksudnya kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan untuk mengunjungi objek dalam
waktu tertentu sesuai jam operasional objek.
c. Kegiatan
pengelolaan
Kegiatan pelayanan
antara lain berupa pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola gedung kepada
pengguna yang meliputi administrasi, mengontrol pengunjung, pengendalian,
publikasi, operasional, utilitas, elektrikal dan kegiatan pelayanan yang lain.
d. Kegiatan
perniagaan
Kegiatan yang
berhubungan dengan perniagaan antara lain restoran atau rumah makan sebagai
fasilitas pelengkap bagi pengujung yang berwisata.
Site/
Location
a. Kriteria
Lokasi
-Lokasi/ site berada di wilayah
Sulawesi Utara
-Genius
Locci
Lokasi yang dipilih
sebagai tempat objek dibangun harus berkontur dengan kemiringan di atas 15 %
dan berada di area waterfront.
-Kondisi Infrastruktur
Secara umum sarana
infrastruktur yang memadai adalah kebutuhan mendasar dari kriteria penentuan
tapak.
-Pencapaian
(Accessibility)
Tingkat pencapaian
(akses) merupakan pertimbangan utama dimana servis dari objek ini menyebabkan
pengunjung yang datang memiliki kepentingan atau tujuan khusus.
-Potensi dan Kondisi Lokasi
Kawasan harus mempunyai
sarana infrastruktur yang lengkap dan memadai (listrik, air bersih, telepon)
untuk mendukung aktivitas objek.
b. Site Terpilih
Berdasarkan kriteria ini
maka dipilihlah lokasi yang dianggap memenuhi syarat yaitu di desa
Mokupa (Kabupaten Minahasa).
Space
Specification
Dalam konteks
pemrograman kebutuhan ruang diperoleh setelah melihat human activity dalam
kawasan yang akan direncanakan.
Kebutuhan ruang antara lain:
Bangunan Utama:
Rg. Ibadah
Balkon
Rg. Konsistori
Rg. Ganti Pendeta
Rg. Pertemuan
Rg. Doa dan konseling
Rg. Staf pekerja harian gereja
KM/WC
Fasilitas Pendukung:
Gazebo peristirahatan
Rg. Doa jalan salib
Restoran/ rumah makan
KM/WC
Hasil
Perancangan
Hasil Perancangan ditampilkan dalam bentuk banner seperti dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar